Kamis, 04 September 2014

Karakter Juz

Ekplanasi 4 Kategori Halaman

Pada al Qur’an dengan format 18 baris, terdapat 16 halaman di setiap juznya. Kecuali di juz 1 dan juz 30. Sementara, penjelasan mengenai kedua juz tersebut diabaikan. Untuk keperluan penjelasan tentang ke 28 juz yang berjumlahkan 16 halaman perjuznya. !6 halaman terbagi atas 4 kelompok, yaitu:

1.       Halaman 1 sampai 6
2.       Halaman 7 sampai 13
3.       Halaman 14 dan 15
4.       Halaman 16

Pembagaian didasarkan atas kategori kecerdasan manusia. Halaman 1 sampai 6 adalah gambaran dari keunggulan dari setiap tipe. Potensi ini relatif mudah diamati bila dibandingkan dengan beberapa potensi yang lain. Karena ia adalah representasi dari kecerdasan bawaan, yang telah ada sejak awal. Jumlah halaman ada 6, sama dengan jumlah sisi Ka’bah. Ka’bah adalah pusat orientasi sujud saat sholat. Hal ini bermakna sebagai ‘potensi’ yang dimiliki yang membuat orang lain kagum (makna lain dari kata ‘sujud’) kepadanya. 


Halaman 7 sampai 13
7 halaman ini adalah representasi dari titik sujud. Maknanya terbalik dari makna 6 halaman awal. Bila 6 halaman awal bermakna

Halaman 14 dan 15
Kategori halaman ini mengambarkan mengenai cara-cara yag ditempuh masing-masing tipe dalam menyiasati persoalan-persoalan yang dihadapinya. Jumlah angka halaman adalah 29. Surat ke 29 adalah surat Al Ankabut, surat Laba-Laba. Laba-laba adalah simbol dari bentuk kecerdikan dalam mencari solusi terhadap masalah. Laba-laba adalah binatang yang berjalan lambat di atas tanah. Namun makanan kesukaannya, sebagian besar, adalah serangga-serangga yang terbang, seperti capung, kumbang. Kemampuan kodrati yang dianugerahkan kepadanya memungkinkan ia dapat mengatasi keterbatasannya. Dengan jaring yang dirajutnya, ia hanya perlu menunggu dengan sabar. Dan mangsanya pun datang ke dalam jeratnya.

Dalam konteks karakter, kategori halaman ke 3 ini juga menggambarkan pola sosialitas manusia dalam menghadapi problema hidupnya. Interaksi sosial adalah bawaan kodrati manusia dalam menghadapi berbagai persoalan. Dalam konteks individual, halaman ini juga meliputi gerak spontanitas masing-masing tipe bila ia sedang menghadapi masalah.

Contoh konrit dari halaman ini adalah seperti pada tipe 17. Ayat pada halaman 14 dan 15 berjumlah 25. Surat ke 25 adalah surat Al Furqan, surat Pembeda. Membedakan dapat dilakukan bila terlebih dahulu dilakukan penghitungan. Melalui perhitungan, maka pembedaan dapat dilakukan. Dan secara umum, kata pembeda dimaksudkan dalam makna normatif, yaitu membedakan antara yang benar dengan salah, antara baik dengan buruk. Dengan masuknya faktor perhitungan dalam lingkup makna pembeda, maka kata tersebut juga bisa diartikan parameter.

Dalam konteks karakter, tipe 17 akan masuk dalam masalah dimulai dari kekurangmampuannya menyederhanakan masalah ke dalam 2 opsi saja. Kecenderungannya biasa berpikir opsionallah yang sering menjebaknya ke situasi dilematis. Tetapi bila ia telah mampu menyederhanakannya, ia masih mungkin terjebak dalam kebingungan bila ia membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari opsi-opsi yang ia akan pilih. Kemampuan prediktifnya kadang kurang disertai dengan kewaspadaan membedakan mana prediksi yang riil, mana yang hanya ilusif.

Dan cara bersosialisasi tipe ini adalah cenderung hitam putih. Cara interaksinya dengan orang lain, individu maupun kelompok, dilakukan dengan relatif sangat terukur. Parameternya adalah misi yang akan dicapainya. Karakter ini yang menjadikan sikapnya terkesan pragmatis. Ia bisa menjadi orang yang ‘cuek’, bahkan kurang toleran kepada orang-orang yang tidak satu tujuan. Dan sebaliknya kepada orang-orang yang satu tujuan dengannya.

Halaman 16 adalah potensi paling dalam dari setiap tipe.
Jumlah ayat di halaman ini menjelaskan potensi paling dalam dari tiap-tiap tipe.